Proses Inspirasi Dan Ekspirasi Pernapasan Manusia

Pernahkah anda memperhatikan proses pernapasan yang anda lakukan setiap hari? Bagaimanakah sebenarnya proses pernapasan yang manusia lakukan? Terkadang hal ini tak pernah dipikirkan karena mungkin tidak akan memberikan keuntungan positif yang nyata. Namun, sebenarnya ini termasuk hal yang diperlukan karena kegiatan ini dilakukan manusia sehari-hari dan menyangkut dengan kehidupannya.

Proses Inspirasi Dan Ekspirasi Pernapasan Manusia





Setidaknya, jika kita mengetahuinya, maka kita bisa melakukan tindakan yang baik dan benar dalam pernapasan agar tidak memberikan efek yang buruk bagi tubuh manusia. Proses pernapasan sebenarnya hanya berkaitan dengan memasukkan udara yang mengandung oksigen ke dalam tubuh kemudian mengeluarkannya lagi dalam bentuk karbondioksida dan uap air.

Itu adalah proses utama yang bisa dilihat dan mudah dimengerti oleh masyarakat umum, namun terdapat istilah yang lebih khusus untuk memahaminya, yaitu proses inspirasi dan proses ekspirasi. Proses inspirasi adalah proses ketika manusia menarik napas, sedangkan ekspirasi adalah proses yang dilakukan oleh manusia ketika mengembuskan udara.

Proses Inspirasi Dan Ekspirasi Pernapasan Manusia

Hal pertama yang akan dibahas adalah proses inspirasi, yaitu manusia memasukkan udara yang mengandung oksigen melalui lubang hidung, melewati kerongkongan, masuk ke paru-paru, dan sampailah ke alveolus. Dalam proses inspirasi ini, otot diafragma di rongga dada akan mengalami kontraksi. Otot yang awalnya berbentuk melengkung kemudian menjadi lurus saat berkontraksi.

Ketika otot ini berkontraksi, maka rongga dada akan mengembang dan membuat tekanan di dalamnya menjadi berkurang. Hal ini pun mengakibatkan udara bisa masuk ke dalam rongga dada. Hal sebaliknya terjadi ketika proses ekspirasi. Ketika manusia mengeluarkan napas, otot diafragma melemas dan mengakibatkan rongga dada menjadi kecil.





Hal ini membuat tekanan yang ada di dalam rongga dada meningkat dan udara yang ada di dalam rongga dada tersebut pun bisa keluar. Hal ini juga menggunakan konsep bahwa udara akan mengalir dari tempat denga tekanan yang tinggi ke tempar dengan tekanan yang rendah. Maka, ketika tekanan yang ada di dalam dada kecil, udara bisa masuk, sedangkan ketika tekanan di rongga dada tinggi, udara akan keluar.